57 Persen Penduduk di Kota, Kelas Menengah Naik 22 Juta

125
Indonesia ranking ke-17 ekonomi terbesar di dunia.

Hasil Riset Empowering Indonesia 2023

Jakarta-Pijaronline.net-Pada Rabu (4/2/23), Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) merayakan 365 hari pasca merger sejak beroperasi pada 4 Januari 2022. Selama setahun itu,  IOH terus membuktikan diri menjadi pendukung utama pertumbuhan tren industri telekomunikasi dan PDB Indonesia.

Merayakan 365 hari merger,  IOH bekerja sama lembaga riset Twimbit meluncurkan “Hasil Riset Empowering Indonesia 2023″.  Ini merupakan laporan komprehensif mengulas pilar ekonomi digital Indonesia dan peran teknologi dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan semua pihak sehingga IOH dapat menjadi bagian utama dalam meningkatkan pertumbuhan industri dan ekonomi Indonesia,” kata President Director and CEO IOH, Vikram Sinha di Jakarta.

Apa yang menarik hasil riset?  Ternyata, diprediksi ekonomi  digital akan berkontribusi 14 persen pada GDP (Gross Domestic Product) atau PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia pada 2027. Berikut detailnya.

Pada 2022, Indonesia berpenduduk 275 juta jiwa. Jumlah itu  menempati rangking ke-4 populasi terbesar di dunia. Dan, GDP Indonesia saat ini Rp 17.836 triliun dan menduduki ranking 17 ekonomi terbesar dunia. GDP 2022 tersebut didasarkan data World  Bank dengan proyeksi rata-rata pertumbuhan 5,1 persen.

Dari total penduduk Indonesia tersebut, ternyata 55 persen tinggal di Jawa. Kontribusinya ke GDP, 58 persen dari total GDP nasional, Rp. 17.836 triliun. Dan, 45 persen penduduk Indonesia tinggal di luar Jawa dan memberikan kontribusi GDP, 42 persen.

Menariknya hampir separuh penduduk Indonesia tinggal di perkotaan (urbanisation), yakni 57 persen. Mereka ini menyumbangkan 72 persen GDP nasional Indonesia. Sedangkan,  warga yang hidup di desa tinggal 43 persen dan menyumbangkan 39 persen GDP.

Dengan naiknya warga perkotaan, maka ada kenaikan jumlah warga kelas menengah di Indonesia. Pada 2016, penduduk kelas menengah hanya 52 juta. Namun, dan pada 2022, warga kelas menengah naik menjadi 74 juta. Ada kenaikan kelas menengah 22 juta. Kategori kelas menengah dilihat dari pengeluaran Rp. 6-12 juta per bulan.

Lebih lanjut menurut riset, populasi usai produktif (usia kerja) Indonesia 2022 yakni 189 jiwa. Namun yang diterima bekerja (employed workplace)  136 juta jiwa. Dari total employed workplace, 13 persen di antaranya berpendidikan tinggi (sarjana), 48 persen pendidikan SMA/SMK, dan 39 persen pendidikan dasar. Angka penganggurannya, 53 juta jiwa.

PERKEMBANGAN EKONOMI DIGITAL INDONESIA

Pada 2010, internet booming di Indonesia. Itu setahun sebelumnya ada pendirian Gojek dan Tokopedia. Pada 2011,  Indonesia merupakan pasar terbesar kedua di dunia bagi Facebook.

Pada 2015, pemerintah menerapkan Visi Indonesia 2045 yakni menempatkan digital dan teknologi sebagai tulang punggung percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada 2022, ekonomi digital Indonesia sudah menyumbangkan 8 persen atau Rp. 1.408 triliun dari GDP nasional 2022 (Rp. 17.836 triliun).

Penetrasi pengguna internet (usia 15 tahun ke atas) sekitar 77 persen.

 

Diprediksi pada 2027, ekonomi digital Indonesia bisa kontribusi 14 persen atau Rp. 3.216 triliun terhadap total GDP nasional yang diproyeksikan Rp. 23.533 triliun.  Dengan catatan, ada pertumbuhan 5,7 persen per tahun sesuai Visi Indonesia 2045.

Penetrasi pemakai internet pada 2022 yakni 77 persen. Diprediksi pada 2027, jumlah ini naik menjadi 86 persen. Dan, pemakai internet (usia 15 tahun ke atas)  pada 2022, yakni 161 juta dan pada 2027 akan naik menjadi 190 juta.

Pada 2022, penetrasi UMKM  pemakai internet 30 persen dan pada 2027, diproyeksi akan naik menjadi 64 persen. Saat ini, warga Indonesia membelanjakan uangnya untuk IT, Rp. 300 triliun dan pada 2027, diprediksi naik menjadi Rp. 459 triliun.

Ternyata digitalisasi dan industrialisasi menciptakan banyak lapangan kerja informal dibanding formal job. Definisi informal job, antara lain pekerja lepas (freelance), majikan memiliki sedikit pekerja, dan majikan yang dibantu pekerja lepas.  Pada  2011, angka formal jobs 35 persen, informal job, 65 persen. Pada 2019, formal job, 43 persen, informal job 57 persen. Dan, pada 2022, informal, 60 persen dan formal, 40 persen.

Pada 2011, bidang pertanian, angka pekerjanya 37,8 persen dan pada 2022, turun menjadi 29,1 persen. Pekerja sales pada 2011, 18,1 persen dan pada 2022, naik menjadi 19,8 persen.

KEUNTUNGAN INVESTASI ICT TERTINGGI KEDUA

Digitalisasi ternyata juga mempercepat  pendapatan. CAGR (compound annual growth rate) atau rate of return (RoR) atau keuntungan bisnis ICT (information and communication technologies) tertinggi kedua  setelah bisnis gas dan oil. CAGR rate pendapatan netto bulanan bisnis 2016-2022, gas dan oil, 8,3 persen, ICT, 7 persen, keuangan dan asuransi, 6,5 persen, wholesale,retail trade, 6 persen, dan manufacturin, 5,8 persen.

Investasi infrastruktur digital Indonesia ternyata menarik FDI (Foreign Direct Investment) dengan nilai tinggi. Investasi Indonesia, Proyek Ring Palapa, yakni memasang 35.000 kilomeyer kabel tanah dan bawah laut untuk menyediakan akses internet kecepatan tinggi di areal kota dan pedesaan.

Diprediksi ekonomi digital bisa menyumbangkan 14 persen pada GDP Indonesia pada 2027.

Mengembangkan coverage internet terkait Palapa Ring Project, pemerintah sudah membangun BTS (Base Transceiver Station) di 39.062 desa di Indonesia pada 2021. Pada 2023, Indonesia akan meluncurkan Satelit SATRIA untuk memperluas area coverage internet.

Dengan investasi ICT, Indonesia sangat seksi di mata negara asing. Negara ini memperoleh FDI sampai USD 20 miliar pada 2022. Ada kenaikan investasi 33 persen dibanding 2021. FDI itu anyara lain dari Hyundai membangun pabrik mobil listrik (Electric Vehicles) senilai USD 1,55 miliar sampai 2030. Dengan kapasitas produksi, 150 sampai 250 ribu kendaraan per tahun.

LG investasi USD 1,1 miliar–untuk produksi batery. Amazon juga investasi USD 5 miliar sampai 15 tahun ke depan yakni kontruksi pusat data, operasional sarana dan prasana untuk mendukung transformasi digital di Indonesia. Lebih lengkapnya hasil riset bisa didownload di ioh.co.id/EmpoweringIndonesia2023. (ruf)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here