Ajak Anak Muda Jadikan Jatim Terdepan di Bidang Ekonomi Kreatif

718
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghadiri Kompetisi Desain Produk dan Kriya 3D Printing by Dekranasda Jawa Timur di GeekOut / CoWork/ScaleUp (GECO) AJBS Surabaya. (Foto: Humas Pemprov Jawa Timur)

Surabaya, Pijaronline.net – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Kompetisi Desain Produk dan Kriya 3D Printing by Dekranasda Jawa Timur di GeekOut / CoWork/ScaleUp (GECO) AJBS Surabaya, Selasa (21/1) malam.

Kegiatan yang diselenggarakan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur bersama Pemprov Jawa Timur ini diikuti sebanyak 100 orang peserta. Baik pelajar, mahasiswa, pemula, maupun profesional dari berbagai provinsi.

Melihat antusiasme peserta yang ikut dalam kompetisi, Khofifah panggilan akrab gubernur ini, mengajak anak muda untuk menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi terdepan di bidang ekonomi kreatif di  Indonesia. Apalagi jika  ibukota Indonesia akan pindah ke Kalimantan Timur, maka Jawa Timur harus siap menjadi center dari pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia.

“Saya ingin mengajak semua anak muda yang memiliki energi luar biasa, tentu dengan produktivitas dan inovasi  yang luar biasa pula. Bagaimana Jawa Timur menjadi yang terdepan termasuk adanya inisiasi-inisasi, kreasi dan inovasi yang tidak pernah berhenti,” ajaknya.

Di era industri 4.0 ini, lanjutnya, bagi anak muda yang memiliki pikiran, inovasi dan kreativitas bisa menciptakan masa depan yang cemerlang dan memberikan manfaatkan bagi lingkungannya.

“Selamat memasuki dunia yang memang kompetisi di antara seluruh inovasi dan kreativitas menjadi sangat menentukan. Kita bisa maju dan bisa terdepan jika bekerja dengan inovasi dan kreativitas yang tinggi serta kerja cepat,” ujar mantan mensos di era Presiden Jokowi.

Menurutnya, kreativitas dan  inovasi itu percepatan perubahannya luar biasa. Apalagi dunia digital luar biasa percepatan perubahannya.

Karena itu, jika ekosistemnya terbangun, Dekranasda Jawa Timur bisa mengajak beberapa perguruan tinggi yang berseiring dengan kegiatan ini. Sehingga bisa mengadakan kompetisi semacam ini enam bulan sekali.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak mengatakan, kompetisi ini merupakan pilot project Dekranasda yang coba dilakukan di luar kebiasaan yang ada. Selain itu, juga menyambut semangat Gubernur Jawa Timur dalam menghadapi era industri 4.0.

Menurutnya, kegiatan ini bisa memfasilitasi kalangan milenial, menggunakan pendekatan yang baru dalam hal ini 3D printing. Apalagi kalangan milenial kiranya idenya masih cemerlang, bisa lebih memanfaatkan teknologi.

Dijelaskan, para peserta menyampaikan desain dalam prototype dari dua dimensi dibentuk ke dalam 3D printing. Dari 100 peserta yang mendaftar, dipilih 10 orang pada masing-masing kategori yaitu pemula dan profesional.(dan)