Hari Kartini, 11 dari 16 Perawat Covid-19 Meninggal adalah Wanita

485
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (foto istimewa).

Surabaya, Pijaronline.net – Pandemi Covid-19 mewarnai Hari Kartini. Ternyata, wanita memiliki peran besar sekali di garda terdepan memerangi  Covid-19. Data Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), 11 dari 16 perawat yang meninggal karena wabah Covid-19, adalah perempuan.

Demikian sambutan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada peringatan Hari Kartini, di Gedung Negara Grahadi, Selasa (21/4).

‘’Jadi Hari Kartini saat ini perempuan sangat diuji di semua lini kehidupan. Tidak hanya di rumah tangga, namun juga pendidikan, ekonomi, serta kesehatan dengan menjadi garda terdepan penanggulangan Covid-19,” ujarnya.

Tahun ini tidak lagi berbicara tentang kesetaraan, tapi sudah masuk  signifikansi peran dan tanggung jawab yang diemban para perempuan tersebut. ‘’Perannya tidak bisa diremehkan lagi,” ungkap gubernur wanita pertama di Jawa Timur ini.

Lebih lanjut Khofifah mengatakan, di sektor domestik rumah tangga, perempuan diharuskan ikut turut menjaga keselamatan seluruh anggota keluarga. Dia harus, memastikan setiap anggota keluarganya tetap sehat dan terjaga asupan gizinya.

‘’Belum lagi mereka juga diharuskan menjadi teman sekaligus guru bagi anak-anak selama masa belajar di rumah,” katanya.

Dalam hal ekonomi keluarga, tambah dia, perempuan harus mampu mengelola cashflow agar bisa memenuhi kebutuhan selama masa darurat. “Bukan tidak mungkin pendapatan keluarga berkurang atau bahkan terkena PHK. Sehingga peran perempuan dalam mengatur keuangan rumah tangga sangat dibutuhkan,” imbuhnya.

Khofifah mengungkapkan, tidak ada pilihan lain bagi perempuan selama masa pandemi Covid-19 ini selain tetap berdiri tangguh dengan seluruh peran yang diembannya. (ary)