Jadi Bupati Sidoarjo Jangan Cari Uang Tapi Pengabdian

764
Baliho paslon Bupati-Sidoarjo, 2021-2024. Siapa yang menang dan betul-betul amanah?

TIGA  pasangan calon (Paslon) Bupati Sidoarjo  akan bertarung di Pilkada Sidoarjo pada 9 Desember 2020. Mereka adalah Bambang Haryo-Taufiqulbar diusung koalisi Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP dan PKS. Muhdlor Ali-Subandi diusung PKB. Dan, Kelana Aprilianto-Dwi Astutik yang diusung PDIP dan PAN.

Siapa pun  yang terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo periode 2021-2024 akan memiliki tugas yang sangat-sangat  berat memajukan Sidoarjo. Mereka harus mengejar ketinggalan selama 20 tahun dengan kemajuan daerah tetangga, Surabaya.

Paslon terpilih memang  harus kerja keras. Dalam empat tahun ke depan mereka harus membuktikan janji-janji kampanyenya.

Yang jelas Bupati Sidoarjo  2021-2024 jangan terjerat korupsi. Bila sampai korupsi, Sidoarjo bisa masuk MURI. Tiga Bupati Sidoarjo  berturut-turut terjerat korupsi. Memalukan!

Bupati Sidoarjo terpilih  bila ingin memajukan Sidoarjo harus betul-betul memiliki nurani bersih, jujur, dan  kerja keras. Anda cukup makan gaji dan tunjangan jabatan saja. Menjadi  Bupati jangan mencari uang tapi pengabdian.

Orang melakukan korupsi bukan hanya dari kalangan kurang mampu saja.Kalangan yang kaya  pun  bisa.  Itu karena mereka memiliki kesempatan—ada jabatan–,dan  moralnya jelek, serakah mengumpulkan harta terus menerus,  dan ketaatannya pada agama diragukan.  Tidak jujur dan suka berbohong.

Bila orang kaya masih melakukan korupsi berarti dia masih miskin moralnya. Orang disebut kaya sejati—kaya makrifat–statusnya bukan masih mencari harta tapi memberi atau giving atau donate.

Bill Gates (Microsoft), Mark Zuckerberg (Faebook), George Soros (Soros Fund Management), dan Warren Buffet (Berkshire Hathaway) , adalah orang-orang kaya sejati dan kini menjadi philantropist atau donatur.

Warren Buffet memiliki kekayaan hampir  USD 50 Miliar. Namun gaya hidupnya sangat sederhana. Setiap pagi dia mengendarai mobil sedan cadilac-nya warna emas.

Sebelum tiba di kantor, dia mampir dulu ke Mc Donald  untuk membeli  satu dari tiga jenis menu breakfast yang disediakan  di restoran cepat saji itu. Dia take away breakfast dan  membayarnya paling mahal USD  3,17. Bayangkan orang dengan kekayaan USD 50 M,  makan paginya hanya USD 3,17.

Namun yang membanggakan, dia donasikan miliaran  dollar kekayaannya untuk yayasan-yayasan kemanusian yang  dikelola oleh anak-anaknya. Amazing.

Kisah nyata ini bisa dilihat di film dokumenter HBO, “Being Warren Buffet”.  Yang merekam kesehariannya. Being rich bagi dia sudah mentok. Being useful to others adalah are  trully happiness for him.

Mereka banyak sekali mendonasikan kekayaannya untuk yayasan-yayasan kemanusian. Giving. Begitu juga  Bill Gates dan  Melinda Gates.  Bill Gates hanya menyisakan saham 1 % di perusahaan yang didirikannya.  Semua kekayaannya didonasikan untuk kemanusiaan.

Bupati Sidoarjo terpilih harus lurus dan jujur. Bila  memiliki modal ini, Anda punya ketegasan memimpin Sidoarjo. Nothing to lose.  Anda tidak punya rasa takut –karena tidak korupsi, tidak menerima sogokan, tidak memperkaya diri–membabat habis siapa pun yang merintangi Anda dalam memajukan Sidoarjo. Tirulah Walikota Surabaya, Tri Risma Maharani akrab dipanggil Bu Risma.

Terus terang, Sidoarjo tertinggal 20 tahun pembangunannya dibanding Surabaya, khususnya pembangunan infrastruktur jalan. Mengapa? Di masa itu, Sidoarjo asik pada dunianya sendiri. Cuek. Sepertinya tidur. Tidak tanggap bila ada keluhan masyarakat.

Ketika warga mengeluh soal pelayanan publik di radio, tidak ada humas atau pejabat terkait yang menjawabnya. Dianggap angin lalu. Sidoarjo juga  tidak tanggap terhadap isu perubahan  terjadi di sekitarnya.  Terkadang saya malu juga sebagai warga Sidoarjo.

Bandingan dengan Surabaya.  Bu Risma  sudah merealisasikan pembangunan antara lain  MERR IIC, underpass  HR Mohammad, frontage road A Yani, dan Jembatan Suroboyo.

Taman-taman kota yang dibangun Bu Risma antara lain pemugaran Taman Bungkul di Jalan Raya Darmo dengan konsep all-in-one entertainment park. Tamaman Pelangi di Bundaran Dolog, taman buah Undaan, dan Taman Bratang.

Bu Risma juga membangun jalur pedestrian dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman.

Dan, banyak lagi kesuksesan Bu Risma yang tak bisa dijelaskan satu per satu. Penghargaan internasional pun banyak.  Ingat Bu Risma hanya menjadi dua periode, 10 tahun. Pada 2010-2015, dan 2016-2020.

Syaiful Ilah Memimpin Hampir 20 Tahun

Bagaimana dengan Sidoarjo? Dari 11 Bupati  yang pernah memimpin Sidoarjo dimulai Soejadi 1933-1949,hanya Syaiful Ilah yang memimpin Sidoarjo lebih lama dibanding 10 Bupati lainnya. Saiful  memimpin termasuk menjadi wakil bupati Sidoarjo hampir 20 tahun.

Sepuluh tahun pertama, dia  sebagai Wakil Bupati Sidoarjo mendampingi Win Hendarso yang menjabat 2000-2010.

Belakangan, Win diganjar kurungan lima tahun penjara pada 2013, setelah dinyatakan terbukti melakukan korupsi dana kas daerah sebesar Rp 2,4 miliar. Padahal Pak Win, bupati yang smart.

Pada 2010, Saiful yang juga politikus PKB itu mencalonkan diri sebagai kandidat bupati bersama Hadi Sutjipto sebagai calon wakil bupati, dan menang. Dia menjabat 2010-2015.

Dia kemudian menggandeng Nur Ahmad Syaifuddin dan terpilih lagi sebagai Bupati Sidoarjo periode 2016-2020.

Namun, Syaiful akhirnya terjaring OTT (Operasi Tangkap Tangan) KPK pada Selasa(7/1/20) dan disita uang tunai 1,8 miliar.

Karena itu, Bupati Sidoarjo, 2021-2026 jangan sampai terjerat korupsi bila tidak ingin masuk rekor MURI.

Syaiful Ilah dua kali menjabat Bupati dan didukung PKB dengan kemenangan 60 %. Hasilnya, pembangunan infrastruktur Sidoarjo njomplang dibanding Surabaya.  Kaderisasi PKB harus dibenahi lagi.

Konsep Fly Over Aloha Kok Baru Muncul

Kapan fly over bundaran Aloha dibangun?

Pada Jumat (23/10), Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono baru memunculkan  konsep fly over mengurangi kemancetan di Bundaran Aloha.  Menurutnya penataan  dan penanganan kawasan tersebut sudah masuk dalam program pemerintah pusat. Karena memang wewenangnya ada di pusat.

Ini  menggelikan. Mengapa konsep itu baru muncul. Kok tidak 20 atau 10 tahun lalu, sehingga konsep itu kini sudah direalisasikan tidak sekedar wacana.

Ke mana saja para pejabat Sidoarjo khususnya Bupati 20 atau 10 tahun lalu?  Ke mana kepedulian mereka membangun Sidoarjo bisa selevel dengan daerah tetangganya Surabaya?

Sebagai Bupati bila kemacetan di bundaran aloha urgent harus segera diselesaikan ya harus ngotot. Ngotot meminta pemerintah pusat untuk  segera membangun jalan alternatif memecah kemacetan di Bundaran Aloha.

Bila tidak ada ngotot, konsep fly over itu hanya tinggal konsep, menguap dan hilang.

Bagaimana Surabaya membangun underpass di HR Muhammad? Bu Risma mengumpulkan para pengusaha Surabaya atau yang memiliki investasi di Surabaya untuk urunan. Dan, hasilnya underpass terealisasi.

Sidoarjo seharusnya menempuh jalan itu. Toh, banyak perusahaan-perusahaan yang berada di Sidoarjo. Misalkan, Maspion, Gudang Garam, Avian, Polygon, dan Interbat. Kumpulkan dan suruh urunan membangun frontage atau underpass.

Karena itu banyak PR besar menanti bagi bupati dan wakil bupati Sidoarjo 2021-2024.

Gedung Pemkab Sidoarjo Lebih Dari 30 Tahun

Kantor Bupati Sidoarjo yang berusia lebih dari 30 tahun. Kapan diperbarui?

PR-nya antara lain, pembanguan gedung Pemkab  dan DPRD Sidoarjo. Dua gedung itu sudah berusia 30 tahun lebih tidak diperbarui.

Bandingan gedung Pemkot Batu, Among Tani. Mantan Wali Kota Batu Edy Rumpoko terkena OTT KPK tapi masih meninggalkan kebanggaan gedung pemkot yang megah. Tengok pula gedung Pemkab Malang.

Selama ekskutif dan legislatif  Sidoarjo hanya mementingkan kekayaan pribadi dan kelompok atau partainya, maka pembagunan gedung Pemkab dan DPRD Sidoarjo tidak akan terwujud. Mungkin menunggu 50-100 tahun baru direnovasi.

Kedua, pembangunan frontage di sisi timur juga masih untup untup. Seperti terlihat di sisi timur Aloha sebelah jalan masuk ke Desa Sawotratap. Pembangunan setengah hati tidak akan terwujud.

Ketiga, pembanguan underpass atau fly over di perempatan Gedangan dan Sruni.

Keempat, pelayanan publik seperti catatan sipil dan kependudukan harus diperbaiki online-nya. Sehingga tidak terjadi Warga daftar online  untuk mencari nomor antrean lebih dari lima hari tidak terjadi.

Semoga tulisan curhat warga asli Sidoarjo ini bermanfaat dan bisa ditindaklanjuti.(Mochamad Makruf*)

*Penulis Wartawan Senior dan Mantan Panwas Pemilu 2004 Kabupaten Sidoarjo