Pantauan Prokes di 4 Masjid di Sidoarjo, 2 Good = 2 Bad

723
Penerapan prokes di Masjid Al Kautsar, Jalan Yos Sudarso, Sidoarjo patut dicontoh /foto/ruf-pijaronline.

Sidoarjo-Pijaronline-net-Setiap Jumat, sebagai seorang muslim, saya selalu menunaikan sholat Jumat. Namun, usai sholat, saya suka mengamati pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di setiap masjid. Sebulan ini ada empat masjid di Sidoarjo yang saya pantau. Berikut laporannya.

Jumat (13/11), saya melaksanakan sholat Jumat di masjid Al Kautsar, Jalan Yos Sudarso, dekat Gedung Kwarcab Pramuka, Sidoarjo. Sholat dimulai pukul 11.45. Cukup banyak juga jamaah sholat Jumat di masjid ini.

Saya pribadi mengapresiasi takmir masjid. Takmir betul-betul menerapkan prokes di masjid. Ketika memasuki masjid, di lantai masjid sudah ditempeli sticker putih ada tanda X untuk menjaga jarak para jamaah ketika sholat. Masjid ini sudah menerapkan shaf physical distancing.

Ketika sholat akan dimulai, takmir berdiri di depan dan mengumumkan para jamaah sudah harus jaga jarak dan menempati shaf yang tidak ditandai X.

“Mohon para jamaah dilarang saling bersalaman. Bila sakit, jamaah sebaiknya sholat di rumah saja,” kata takmir.

Setelah itu, sholat dan khotbah Jumat pun dimulai. Jaga jarak tetap diperhatikan. Para jamaah tertib menempati shaf yang tidak ada tanda X-nya. Dan, saya sangat mengapreasi penerapan protokol kesehatan di masjid ini.

Masjid Agung Sidoarjo juga sangat baik menerapkan prokes. Ketika memasuki halaman masjid, para jamaah di-thermogun oleh tiga orang satpam masjid. Ketika awal dulu, masjid menyediakan masker. Jamaah tidak bermasker, satpam langsung memberinya.

Ketika memasuki bagian dalam masjid, di lantai masjid sudah ditempeli sticke shaf physical distancing yakni bertuliskan shaf-shaf.

Penerapan prokes di Masjid Baiturrahman, Jati perlu dibenahi. Tidak ada tanda shaf physical distancing/foto/ruf-pijaronline.

Kondisi ini berbeda dengan Masjid Baiturrahman, Jalan Raya Jati, dekat pintu gerbang Perumahan Kahuripan, Sidoarjo. Penerapan prokes di masjid dekat pintu masuk perumahan Kahuripan,Sidoarjo ini perlu dibenahi.

Di lantai masjid tidak ada tanda shaf physical distancing. Jamaah pun dengan kesadaran sendiri harus menjaga jarak ketika duduk menunggu dimulai sholat jumaat.

Takmir mengumumkan bahwa jamaah yang tidak bermasker harus naik ke lantai dua. Dan, jamaah bermasker di lantai satu. Namun, karena jamaahnya banyak maka terpaksa mereka sholat harus berdempetan karena memang tidak ada shaf physical distancing.

Penerapan prokes juga perlu dibenahi di masjid Baitussalam, Jalan Beciro No.1, Jumputrejo, Sukodono. Ketika menunaikan sholat magrib di masjid ini, kalau tidak salah lihat, saya satu-satunya jamaah yang memakai masker.

Di lantai masjid juga tidak ada shaf physical distancing. Sehingga jamaah pun sholat berdempetan seperti jaman normal. Sedikit ada perasaan was-was, bila sholat berdempetan.

Tulisan ini hanya sebagai koreksi. Meski zona Sidoarjo menuju kuning, kita seharusnya tetap waspada terhadap Covid-19 dan tanpa kendor terus menerapkan prokes. Takmir pun harus menciptakan suasana nyaman beribadah untuk para jamaah dengan tetap menerapkan prokes. Karena, memutus mata rantai Covid-19 adalah tanggung jawab kita bersama. (ruf)