Penggali Makam Korban Covid Terima Gaji, Insentif Dipangkas

450
Lima penggali makam korban Covid-19 di TPU Delta Praloyo ternyata selama ini menerima gaji rutin setiap bulan/foto/istimewa.

Sidoarjo-Pijaronline.net– Sebelumnya ada kabar insentif lima orang penggali makam korban Covid-19 di TPU Praloyo, Gebang, Sidoarjo selama tujuh bula belum dibayar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo.

Tentu saja kabar membuat kebakaran jenggot pihak pemkab. Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali akhirnya berbicara. Dia memastikan bahwa para penggali makam tersebut menerima gaji rutin setiap bulan. Hanya insentif memang belum dicairkan karena nilainya terlalu besar. Dan, ada masa transisi kebijakan dari bupati lama dengan bupati baru.

” Insentif itu jumlahnya cukup besar. Setiap orang memperoleh Rp 1 juta setiap satu lubang makam. Tim penggali makam ada 5 lima orang. Jadi total anggaran dikeluarkan nanti Rp 5 juta per makam. Dan, total ada 300 lubang makam yang belum terbayarkan insentifnya,” jelas Muhdlor.

“Perkiraan total insentifnya sekitar Rp 1,2 miliar. Mereka juga sudah menerima gaji bulanan rutin. Nanti insentifnya kita hitung lagi. Baru nanti insentif itu kita transfer ke rekening masing – masing,” ucap Muhdlor.

Muhdlor akan mengevaluasi tingginya nilai insentif penggali makam. Itu karena insentif mereka lebih tinggi dibandimg tenaga kesehatan lainnya.

Sebelumnya, Muhdlor sudah menemui kelima orang penggali makam dan menerima keluhannya. Kami nanti akan segera menyelesaikan persoalan insentif yang belum terbayar selama kurang lebih 7 bulan.

Dalam pertemuan itu, Muhdlor juga minta pengertiannya jika nanti ada perubahan insentif yang diterima mereka. Karena jumlahnya selama ini dinilai fantastis. ”Saya juga menyadari tugas penggali makam Covid-19 tidak ringan. Penuh resiko seperti halnya para tenaga kesehatan di rumah sakit Covid-19 lainnya. Akhir-akhir ini mereka harus menyiapkan 20 lubang per hari,” jelasnya. (ruf/inf)