Sidoarjo, Pijaronline.net – Selasa (21/04), sekitar pukul 14.00, seorang pedagang beras Zakariyah (51), dirampok empat pelaku di Jalan Raya Dusun Janganasem, Desa Trompoasri, Kecamatan Jabon, Sidoarjo.
Kedua tangannya dibacok. Uang Rp. 140 juta yang baru diambilnya dari BCA Gempol, Pasuruan, amblas digondol para perampok yang mengendarai dua motor.
Ceritanya, siang itu, korban mengambil uang tunai Rp. 260 juta dari BCA Gempol, Pasuruan. Korban memasukan uang tersebut dalam dua tas kresek. Uang Rp 140 juta ditaruh di tas korban. Dan, sisanya 120 juta di dalam tas kresek. Dua tas itu dimasukan ke jok motor korban.
Uang itu oleh korban rencananya akan digunakan belanja membeli beras. Karena permintaan beras untuk paket bantuan sembako hari ini meningkat.
Tanpa rasa curiga, korban pulang ke Sidoarjo. Tapi apes nasib korban. Saat melintas di Jalan Dusun Janganasem, Desa Trompoasri, motor korban mendadak dipepet empat pelaku yang mengendarai dua
Para pelaku mendekati korban. Seorang pelaku di kiri korban membacok tangan kirinya. Akibatnya terjatuh dari motor Yamaha N Max bernopol N 3952 TCH yang dikendarainya. Tangan kirinya pun berdarah-darah. itu dan berlumuran darah.
Ketika korban terjatuh, para pelaku segera mmembuka paksa jok motor korban. Mereka membawa kabur tas korban berisi uang Rp 140 juta.
“Saat kejadian, korban sempat mempertahankan uang miliknya. Tapi korban gagal mempertahankan uangnya sampai kaosnya robek melawan para pelaku,” kata Kepala Desa Trompoasri, Samsul.
Samsul menceritakan saat para pelaku beraksi sempat diketahui warga di sekitar TKP. Bahkan dua warga membantu korban dan berhasil menangkap salah satu pelaku.
“Tapi, tiga pelaku lainnya balik dan mengancam warga menggunakan senjata tajam. Akhirnya warga pun takut dan memilih diam. Akibatnya semua pelaku pun berhasil kabur dan melarikan diri,” ungkapnya.
Setelah itu, warga yang mengetahui korban sudah berlumuran darah segera menolongnya. Korban yang mengenakan kaos lengan panjang ini langsung dilarikan ke RSUD Sidoarjo.
“Sebagian warga pun melaporkan peristiwa itu ke polisi,” tegasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, AKP Ambuka Yudha Hardi membenarkan peristiwa perampokan itu. “Petugas langsung ke lokasi untuk olah TKP dan memintai keterangan para saksi,’’ katanya. Yang jelas para pelaku kabur jauh karena petugas lebih penting proses pemeriksaan korban dibanding segera pengejaran.(ary)