Sidoarjo-Pijaronline-net– Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) digelar di 173 desa di Kabupaten Sidoarjo, Minggu, (20/12). Pelaksanaan seperti Pilkada digelar dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono dan istri juga ikut mencoblos di TPS sekitar rumahnya di Desa Kalitengah, Tanggulangin. Dia memberika evaluasi, Pilkades di 173 desa sudah dilaksanakan dengan prokes.
Hudiyono bersama istri mencoblos di TPS 01. Di Kalitengah itu sendiri ada 18 TPS. Sesuai aturan Kemendagri di masa pandemi satu TPS maksimum 500 pemilih.
Usai mencoblos, Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono mengatakan.
“Pelaksanan Pilkades di Kabupaten Sidoarjo menerapkan Protokol Kesehatan untuk menekan sebaran Covid-19. Teknis pelaksanaannya sama seperti Pilkada,” kata Hudiyono usai mencoblos.
Pemilih harus memakai masker, mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk TPS, pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermogun serta pemberian sarung tanggan plastik. ”Setelah itu pemilih diberikan surat suara. Petugas TPS pun sebelumnya telah dirapid test,” katanya.
Hudiyono mengatakan di Pilkadaes ini ada 1.384 TPS. Jumlah tersebut disesuaikan dengan jumlah pemilih yang mengharuskan per TPS tidak lebih dari 500 pemilih. “Ini sesuai dengan Permendagri tentang Pilkades. Pembatasan ini agar tidak ada kerumunan,” jelasnya.
Ketika mencoblos, Hudiyono melihat petugas TPS cukup cekatan. Terbukti dari waktu kedatangannya ke TPS sampai selesai mencolos hanya beberapa menit saja dilakukan. Hal tersebut membuktikan bahwa petugas TPS paham betul teknis pelaksanaan Pilkades. Dan dirinya yakin petugas TPS kali ini pernah menjadi petugas yang sama seperti saat ini.
“Saya melihat dari sisi SDM sudah bagus karena rata-rata teman-teman petugas TPS ini pernah menangani Pilkada maupun Pilkades,”ucapnya.
Hudiyono berharap kepada Kades terpilih nantinya memiliki konsep mengutamakan pelayanan masyarakat. ”Responsif terhadap pengaduan masyarakat dan segera turun lapangan untuk menanganinya,” ujarnya. (ruf/kom)