Sidoarjo, Pijaronline.net – Polresta Sidoarjo mengerahkan sekitar 1.500 personel saat penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Sidoarjo, yang berlangsung 14 hari mulai Selasa (28/4) sampai Senin (11/5). Untuk penyekatan aktivitas warga dari luar kota, didirikan 16 check point akses masuk ke Sidoarjo.
Demikian seperti dikatakan Kapolresta Sidoarjo, Kombespol Sumardji dalam rapat sosialisasi Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 31 Tahun 2020, tentang Pedoman Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Wabah Covid-19, Kabupaten Sidoarjo di Pendopo Delta Wibawa, Minggu, (26/04) malam.
“Kami juga nanti ada personel dari TNI dan kesatuan samping lain. Kita bersama saling bersinergi melakukan penyekatan antisipasi warga dari luar kota di 16 pos check point akses masuk Sidoarjo,” jelas Sumardji.
Di setiap pos, personel gabungan itu akan melakukan pemeriksaan pengendara yang akan masuk wilayah Sidoarjo. Para petugas dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD), thermo gun, wastafel air mengalir, water barier, dan tenda pos pantau.
Total 16 pos check point itu ada di Jembatan Ngelom Taman, Simpang Empat Bypass Krian, Mlirip Rowo Tarik, Simp Tiga Pakerin Prambon. Lalu Bundaran Waru, Pondok Tjandra Waru, Brebek industri Waru, Pintu Tol Medaeng Waru, Pintu Tol Brebek lndustri Waru, Pintu Tol Tambak Sumur Waru.
Kemudian depan Pusdik Gasum Porong, Simpang Empat Arteri Baru Porong, Pabrik Gula Krembung, Simpang Empat Pilang Wonoayu, Pintu Tol Porong, dan Pintu Tol Sidoarjo.
“Saat PSBB, ada ketentuan bahwa setiap pengendara wajib menggunakan masker. Apabila melanggar, pertama akan dilakukan teguran dan diberikan masker. Namun apabila mengulangi tidak memakai masker, maka akan ditindak tegas,” lanjutnya.
Sedangkan, bagi ojek online tidak diizinkan membawa penumpang. Mereka diperbolehkan beroperasi hanya melayani pesan antar. “Pengendara roda dua tidak boleh berboncengan, terkecuali itu keluarganya sendiri,” imbuhnya.
Saat PSBB berlangsung juga diberlakukan jam malam, yakni mulai pukul 21.00 sampai 04.00. “ Pelaksanaan pengamanan itu nanti, kami mengedepankan tindakan tegas tetapi humanis,” pungkasnya. (ary)