SMP Islam Parlaungan Gelar Acara Pembangunan Karakter Para Siswa

337
Ustadz Nasrullah Umar ketika menyampaikan tausyiah kepada para siswa SMP Islam Parlaungan, Berbek, Waru/photo/pijaronline.net

Sidoarjo-Pijaronline.net-SMP Islam Parlaungan, Jalan Berbek, Waru menggelar acara Pembangunan Karakter untuk para siswa IX, Selasa (10/5) pagi. Selain itu, acara ini juga sebagai ajang halal bihalal antara orangtua siswa IX dengan para guru.

Menariknya juga di event ini, para siswa sekali lagi harus sungkem atau meminta maaf kepada orangtuanya masing-masing.

Dalam event ini, pihak sekolah juga menghadirkan Ustadz Nasrullah Umar yang memberikan tausyiah kepada para siswa agar menjadi generasi muda yang bermanfaat.

”Kegiatan ini rutin kami gelar setahun sekali pasca Idul Fitri. Tujuannya salah satunya terus menyambung silaturahim antara sekolah dan orangtua siswa. Karena event ini juga mengundang para orangtua siswa,” kata Kepala Sekolah SMP Islam Parlaungan,Chusnul Munawaroh, S.Si, kemarin.

Kepala Sekolah SMP Islam Parlaungan, Chusnul Munawaroh, S.Si ketika menyampakan sambutan kepada para siswa dan orangtua siswa/photo/pijaronline.net.

Acara itu sendiri diawali dengan sambutan dan pembacaan ayat suci Al Qur’an. Kemudian dilanjutkan tausiyah oleh Ustad Nasrullah. Yang intinya, bagaimana nantinya para siswa menjadi generasi muda yang bermanfaat.

Selain itu, dia memberikan masukan bagaimana sikap seorang anak yg sholih sholihah menjadi kader muslim yang bisa mensyiarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. Dan, bagaimana menjadi khalifah berwawasan imtaq dan iptek.

Setelah itu, acara doa sekaligus muhasabah tentang diri sendiri. Salah satunya dipimpin kepala sekolah. Para siswa diminta mengingat doa yang sudah dilakukan, seberapa besar baktinya kepada pada kedua orangtua. Dan, gambarkan ketika orangtua telah tiada tapi kita belum bisa memberikan bakti kita selama hidup di dunia.

Para siswa kembali meminta maaf kepada orangtuanya selagi orangtuanya itu belum meninggalkannya. Suasananya sedih dan mengarukan/photo/pijaronline.net

Usai melakukan itu, hampir semua siswa menangis semua. Mereka bersedih bila-bila benar-benar orangtuanya meninggalkannya tanpa mereka belum sempat berbakti. Mereka kemudian meminta maaf kepada orantua masing-masing–yang juga berada di ruangan tersebut.

Para guru juga mendampingi para siswa yang orangtuanya tidak bisa hadir. Sesi ini adalah paling mengharukan selama kegiatan berlangsung. Event ini baru berakhir pukul “Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk para siswa dan bisa berlanjut untuk tahun berikutnya,” kata Chusnul.(ruf)