WHO Peringatkan Adanya Virus Corona Baru di Cina Bisa Menyebar

438
Markas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa. (Foto: Istimewa)

Jenewa, Pijaronline.net – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan pada hari Selasa (13/1) lalu. Organisasi ini menyatakan ada kemungkinan penularan virus corona baru yang terbatas dari manusia ke manusia pada keluarga-keluarga di Cina. Selain itu, ada kemungkinan munculnya wabah yang lebih luas.

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang dapat menyebabkan infeksi mulai dari flu biasa hingga SARS. Seorang wanita di Cina telah dikarantina di Thailand dengan virus corona misterius. Hal ini berdasarkan penjelasan pihak berwenang Thailand, Senin (12/1) lalu. Ini merupakan pertama kalinya virus itu terdeteksi di luar Cina.

Secara keseluruhan, terdapat 41 kasus pneumonia yang sudah dilaporkan di Kota Wuhan di Cina Tengah. Dari hasil tes laboratorium awal yang dikutip media pemerintah menunjukkan kemungkinan jenis virus corona baru, dan satu pasien telah meninggal. Otoritas kesehatan Wuhan mengatakan pada hari Selasa, sejak itu belum ada kasus atau kematian baru.

“Dari informasi yang kami miliki, ada kemungkinan bahwa ada penularan dari manusia ke manusia yang terbatas, berpotensi di antara keluarga. Tetapi sangat jelas sekarang bahwa kami tidak ada penularan yang berkelanjutan dari manusia ke manusia,” kata Maria Van Kerkhove, pelaksana tugas kepala unit penyakit baru WHO, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (15/1).

Namun, WHO sendiri bersiap atas kemungkinan adanya wabah yang lebih luas, saat menyampaikan penjelasan dalam konferensi pers di Jenewa.  “Ini masih hari-hari awal, kami tidak memiliki gambaran klinis yang jelas.”

Beberapa jenis virus menyebabkan penyakit yang kurang serius. Sementara yang lain, seperti yang menyebabkan MERS, jauh lebih parah.

Van Kerkhove mengatakan, Badan PBB ini telah memberikan panduan ke rumah sakit di seluruh dunia tentang pencegahan dan pengendalian infeksi seandainya virus baru tersebut menyebar. Tidak ada pengobatan khusus untuk virus baru itu. Menurutnya, antivirus sedang dipertimbangkan dan dapat “diarahkan kembali”.(dan)